Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melakukan restorasi Danau Toba sebagai bentuk pemulihan Daerah Serapan Air di Sumatra Utara. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan melakukan restorasi Danau Toba sebagai bentuk pemulihan Daerah Serapan Air (DAS) di Sumatra Utara.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyatakan restorasi danau tersebut diperlukan demi memulihkan Danau Toba sebagai salah satu dari sepuluh destinasi wisata unggulan Indonesia.
"Pemulihan lingkungan destinasi wisata itu termasuk prioritas kami juga. Khususnya restorasi kawasan Danau Toba menjadi tanggung jawab KLHK karena melibatkan pemulihan lingkungan," ujar Siti di KLHK pada Senin (20/6).
Fokus KLHK terhadap pemulihan DAS masih tertuju pada wilayah Sumatra Utara. Hal itu, menurut Siti, dikarenakan wilayah tersebut memiliki permasalahan lingkungan yang relatif berat. Laporan kerusakan lingkungan terbanyak, berasal dari dua Kabupaten yakni Kabupaten Simalungun dan Labuhan Batu.
Sekitar 16 persen kawasan danau yang pada umumnya termasuk daerah tangkapan air, terbilang kritis. Selain itu, kawasan Danau Toba pun sudah terpapar kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan, penangkapan ikan, paparan bahan kimia berbahaya, serta aktivitas pabrik.
Lebih lanjut, Siti menyatakan, pihaknya menyerahkan jajarannya untuk mengidentifikasi sejauh mana kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan Danau Toba.
"Saya sudah minta Dirjen terkait untuk identifikasi seluruhnya. Termasuk Dirjen Penegakan Hukum dalam mengidentifikasi sengketa kerusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan. Laporannya banyak, sangat banyak antara dua kabupaten itu," kata Siti.
Pemulihan Hulu
Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho mengatakan program restorasi Danau Toba akan difokuskan pada pemulihan hulu atau kawasan atas danau. Salah satunya papar Hilman, dengan melakukan penanaman 7.000 pohon yang akan ditanam di kawasan danau, khususnya di Hutan Ginjang.
Selain itu, pemulihan perairan Danau Toba juga akan dilakukan dengan penyebaran ribuan bibit ikan di sekitar perairan. Dalam restorasi DAS, menurut Hilman, KLHK perlu mengeluarkan anggaran sebesar Rp2 miliar per restorasi danau.
"KLHK itu fokus pada pemulihan hulunya dulu. Kalau hulunya sudah baik pasti danaunya bisa baik. Tapi tidak semua (pemulihan lingkungan) terjamin kalau masyarakatnya aja belum siap," kata Hilman.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyatakan restorasi danau tersebut diperlukan demi memulihkan Danau Toba sebagai salah satu dari sepuluh destinasi wisata unggulan Indonesia.
"Pemulihan lingkungan destinasi wisata itu termasuk prioritas kami juga. Khususnya restorasi kawasan Danau Toba menjadi tanggung jawab KLHK karena melibatkan pemulihan lingkungan," ujar Siti di KLHK pada Senin (20/6).
Fokus KLHK terhadap pemulihan DAS masih tertuju pada wilayah Sumatra Utara. Hal itu, menurut Siti, dikarenakan wilayah tersebut memiliki permasalahan lingkungan yang relatif berat. Laporan kerusakan lingkungan terbanyak, berasal dari dua Kabupaten yakni Kabupaten Simalungun dan Labuhan Batu.
Sekitar 16 persen kawasan danau yang pada umumnya termasuk daerah tangkapan air, terbilang kritis. Selain itu, kawasan Danau Toba pun sudah terpapar kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan, penangkapan ikan, paparan bahan kimia berbahaya, serta aktivitas pabrik.
Lebih lanjut, Siti menyatakan, pihaknya menyerahkan jajarannya untuk mengidentifikasi sejauh mana kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan Danau Toba.
"Saya sudah minta Dirjen terkait untuk identifikasi seluruhnya. Termasuk Dirjen Penegakan Hukum dalam mengidentifikasi sengketa kerusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan. Laporannya banyak, sangat banyak antara dua kabupaten itu," kata Siti.
Pemulihan Hulu
Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho mengatakan program restorasi Danau Toba akan difokuskan pada pemulihan hulu atau kawasan atas danau. Salah satunya papar Hilman, dengan melakukan penanaman 7.000 pohon yang akan ditanam di kawasan danau, khususnya di Hutan Ginjang.
Selain itu, pemulihan perairan Danau Toba juga akan dilakukan dengan penyebaran ribuan bibit ikan di sekitar perairan. Dalam restorasi DAS, menurut Hilman, KLHK perlu mengeluarkan anggaran sebesar Rp2 miliar per restorasi danau.
"KLHK itu fokus pada pemulihan hulunya dulu. Kalau hulunya sudah baik pasti danaunya bisa baik. Tapi tidak semua (pemulihan lingkungan) terjamin kalau masyarakatnya aja belum siap," kata Hilman.